Semangat kreatif dan kolaborasi mewarnai pagelaran drama tari kelas XI yang diselenggarakan mulai dari tanggal (13-20/05/24). Acara ini melibatkan seluruh siswa-siswi kelas XI dan merupakan hasil kolaborasi dua mata pelajaran: Seni Tari dan Bahasa Jawa. Khusus kelas XI-J dan XI-K terdapat tambahan dari mata pelajaran Bahasa Indonesia Wajib serta Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut.
Keunikan pagelaran ini terletak pada pertunjukan drama tari yang memadukan unsur tradisional dan modern. Setiap kelas menampilkan drama tari dengan cerita dan gaya yang berbeda, beberapa kelas memilih untuk menampilkan drama tari tradisional, seperti legenda Roro Jonggrang, Bawang Merah Bawang Putih, Anoman Obong, Asal Usul Banyuwangi, Jaka Tarub dan 7 bidadari, Ken Dedes, kisah cinta Rama dan Sinta, dan kisah Dewi Samboja. Di sisi lain, beberapa kelas memilih untuk menampilkan drama tari modern dengan cerita yang lebih kekinian. Mereka mengangkat tema-tema seperti persahabatan, cinta, hingga dinamika dalam kehidupan rumah tangga. Penggunaan koreografi yang kreatif menghasilkan pertunjukan mereka memukau dan penuh semangat.
Salah satu hal yang menarik dari pagelaran ini adalah setiap kelas bertanggung jawab penuh atas pengelolaan acaranya sendiri. Mereka membentuk tim dengan struktur organisasi lengkap, mulai dari pimpinan produksi, sekretaris, bendahara, sutradara, humas, konsumsi, pimpinan artistik maupun non artistik, tata rias, busana, properti, hingga dekorasi.
“Kalau bagi saya, menjadi Pimpinan produksi sekaligus pemeran dalam pagelaran drama tari ini sebuah pengalaman yang baru, pengalaman ini memberi banyak pelajaran tentang mengatur acara yang cukup besar dan bekerja sama dengan teman. Kedepannya, kegiatan semacam ini sebaiknya diadakan lebih sering karena membantu kita belajar bekerja sama dan meningkatkan kreativitas,” ungkap Rangga Dwi Prasetyo selaku siswa kelas XI-L.
Meskipun setiap kelas bertanggung jawab penuh atas acaranya sendiri, mereka tidak lepas dari bantuan para guru pengampu mata pelajaran Seni Tari, Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia Wajib, dan Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut. Para guru memberikan bimbingan dan arahan kepada para siswa dalam berbagai aspek, mulai dari pemilihan cerita, latihan tari, hingga persiapan pentas. Bimbingan dan dukungan dari para guru ini sangatlah penting untuk memastikan kelancaran dan kesuksesan pagelaran.
“Persiapan yang sangat panjang diharapkan peserta didik bisa menampilkan karyanya dengan maksimal. Tidak disangka-sangka saat pertunjukan berlangsung, ternyata peserta didik menampilkan dengan sangat baik di setiap pertunjukannya. Pembelajaran ini diharapkan mampu memberikan pengalaman mengenai manajemen waktu, berdiskusi dengan teman, saling menghargai, mengolah kreativitas dalam diri, dan banyak lagi.
Semoga di tahun berikutnya pertunjukan drama tari menjadi suatu wadah berkesenian dan ajang kreativitas peserta didik yang menjadi agenda tahunan di SMANDA tercinta ini.
Jangan lelah berproses, karena proses inilah yang menjadikan kita semakin hebat.
Teruslah berkreativitas dan berkarya, siapa lagi kalau bukan kita yang akan melestarikan kesenian ini,” ungkap Ibu Asis Al Donna Margaretta, S.Pd. selaku guru pengampu mata pelajaran Seni Tari.
Reporter : Velani Laily Noviana