Peringatan Hari Peduli Sampah pada Jum’at (21/2) di aula SMAN 1 Pandaan, Pasuruan. SMAN 1 Pandaan mengadakan pameran skema sampah, acara tersebut dibuat untuk menunjukkan potensi pengolahan daur ulang sampah dengan menghasilkan suatu produk atau memberikan solusi untuk mengurangi penggunaan sampah anorganik yang sulit diuraikan. Karena saat ini Sampah sudah menjadi problem yang paling dekat dengan kita. Seperti bencana, penyakit, dll. Sampah juga dapat diolah menjadi nilai ekonomi juga.
Pameran ini diisi oleh beberapa siswa siswi dari setiap kelas. Setiap perwakilan kelas akan menunjukan dan mempresentasikan skema sampahnya yang berupa tulisan dan gambar diatas kertas A3. Skema tersebut berisi antara lain, definisi sampah, jenis sampah, macam-macam sampah, macam sampah yang terdapat pada SMAM 1 Pandaan, dan solusi atau produk pengolahan sampah.
Skema yang sudah dibuat tidak hanya dipamerkan, tetapi juga untuk dinilai dan diperlombakan antar kelas. Para guru selaku juri berkeliling untuk menilai dari masing-masing cara pengolahan sampah yang menarik dan rincih. Peringatan Hari Peduli Sampah ini, dimulai pada pukul 10.30 WIB hingga selesai. Diawali dengan pembukaan, lalu sambutan oleh Drs. Ariadi Nur Awalukianto, M.Pd, selaku kepala SMAN 1 Pandaan, dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Pelaksana, Dra. Aris Setiyani, M.Pd.
Acara tersebut dihadiri oleh beberapa perwakilan sekolah imbas adiwiyata SMAN 1 Pandaan. Para tamu berkeliling dan mendengarkan presentasi setiap siswa serta memberi pertanyaan. Antusias para siswa siswi cukup tinggi, dilihat dari pembuatan skema sampah yang dirancang dengan bagus dan berstruktur. “Peran para murid sangat antusisas dan mencurahkan idenya dengan maksimal, itu sangat bagus” ucap Drs.Wanta, selaku juri Skema Sampah.
“Menurut saya tentang pengolahan sampah yang menghasilkan sebuah produk sangat baik. Daripada sampah dibuat menumpuk akan menyebabkan lingkungan kotor, lebih baik dimanfaatkan untuk membuat produk.” Ucap salah satu panitia acara, Adinda Shifa Aulia.
Pada acara tersebut siswa siswi dilatih untuk berpikir tanggap, untuk memikirkan ide dari skema sampah itu. Cara pengolahan sampah yang benar serta penanganan sampah anorganik yang menumpuk membuat siswa berpikir kritis. Hasil skema dipikirkan oleh satu kelas, yang membutuhkan torehan ide pada tiap-tiap individu. Hal ini, juga membuat kerja sama antar siswa siswi meningkat. (dan)